Masjid Qiblatain
Email : masjidqiblatain@gmail.com
Minggu, 12 Februari 2012
Sejarah Maulid Nabi Muhammad SAW
Selasa, 13 Desember 2011
Jodoh ditangan Allah
Selasa, 30 Agustus 2011
Penentuan 1 Syawal
TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Persamaan penentuan 1 Ramadan (awal puasa) setiap tahun selalu sama. Namun ketika menetapkan perayaan lebaran 1 Idul Fitri selalu berbeda dan banyak konflik pelik di masyarakat. Padahal jika umat Islam sadar dengan penuh, seluruh peradaban Islam itu berasal dari kota suci, yakni Madinah dan Makkah di Arab Saudi.
Bahkan sejak zaman nabi Muhammad hingga sekarang, di dua kota itu tidak pernah keliru menentukan pelaksanaan 1 Ramadan dan 1 Syawal. Mengapa justru di Indonesia sering terjadi perbedaan? Hal ini disesalkan oleh Ketua Majelis Pimpinan Cabang Forum Silaturahmi Ta'mir Masjid dan Musholla Indonesia Kota Batam (MPC FAHMI TAMAMI), Ustaz Basir Daeng Masabbi.
Kepada Tribun Batam, Minggu (28/8/2011), selepas salat tarawih di Masjid Sirathal Mustakim Greenland Batam Centre, Ustaz Basir Daeng Masabbi perlu meluruskan akan masalah ini. Tujuannya supaya umat Islam tidak keliru menyikapi persoalan yang selalu tidak pernah beres setiap tahunnya. Dia menjelaskan antara Arab Saudi dengan Indonesia terpaut waktu sekitar 4 jam.
"Arab Saudi dengan Indonesia, khususnya Batam ini terpaut sekitar 4 jam. Jika di Madinah atau Makkah pukul 6.00 pagi maka di Batam pukul 10.00 wib dan tidak ada perbedaan hari. Begitu juga dengan negara paling jauh, misalnya Amerika hanya terpaut sekitar 8 jam dan harinya saat itu sama. Di Arab Senin maka di Batam juga Senin," tegas Ustaz Basir Daeng Massabi.
Artinya apa, lanjut dia, jika di Arab Saudi merayakan Idul Fitri, tentunya di Indonesia juga harus melakukan hal yang sama. Karena di sini hanya terjadi perbedaan jam dan bukan terjadi perbedaan hari. Lantas mengapa terjadi perselisihan, jika di Arab Saudi sudah 1 Syawal tetapi mengapa di Indonesia belum? Menurut dia, umat Islam harus berkiblat ke Madinah atau Makkah.
"Satu lagi, 1 Syawal itu hukumnya haram untuk berpuasa. Jika haram maka jelas berdosa, kemudian siapa yang sudi memikul dosanya?," ujar Ustaz Basir Daeng Massabi dengan nada tinggi.
Dari kacamata Ustaz Basir Daeng Masabbi, 1 Syawal merupakan ketetapan Allah sejak zaman 'azali' berdasarkan 'sunnatullah' yang tidak akan pernah meleset sedikitpun. Hanya saja, umat Islam terlalu dikotomi. Ingat, kata dia, setiap tahun masehi umat Islam selalu taat dan tidak pernah pernah berselisih pendapat tentang 25 Desember atau yang lainnya.
Namun kenyataannya, sampai sekarang ini umat Islam sendiri lebih takut kepada 'kepentingan' manusia. Yang ada justru tidak takut kepada hukum Allah itu sendiri. Makanya sering timbul bencana alam atau wabah melanda negeri ini. Padahal jika ditilik, bulan, bumi, dan matahari hanya ada satu jumlahnya. Kiblat umat Islam hanya kepada Madinah dan Makkah al Mukaramah.
Untuk itu perlu disadari bersama, lanjut dia, dari dulu banyak 'tangan-tangan' yang tidak suka jika umat Islam bersatu. Mereka selalu ingin mencerai-beraikan keadaan umat Islam. Termasuk mencampuri hari raya kemenangan atau Idul Fitri itu sendiri. Padahal jika dirasakan, justru umat Islam itu sendiri yang rugi besar. Maka seyogianya perlu ketegasan dari para pemimpin.
"Pemimpin kita harus tegas dan tidak boleh tawar-menawar dalam masalah hukum Islam. Hukum Islam itu bukan Nabi Muhammad yang membuat, tetapi Allah yang menentukan. Rasulullah hanya sebagai perantara penyampaian hukum Allah itu," tegas Ustaz Basir Daeng Masabbi.
Kemudian bagaimana dengan keadaan umat Islam sekarang ini yang sebentar lagi merayakan Idul Fitri? Menurut dia, solusi umat Islam harus kembali kepada Makkah dan Madinah. Artinya, selama bertahun-tahun salat selalu menghadap arah kiblat di Makkah, tentunya untuk Idul Fitri juga harus mengikuti mereka. Tidak ada alasan lain kecuali tunduk dan mematuhinya.
"Tidak ada solusi lain kecuali mengikuti keputusan ulama yang shahih dari Arab Saudi. Kita harus melakukan hal ini agar selamat di dunia dan akhirat. Sebab mereka di sana yang selalu kita ikuti," imbuh Ustaz Basir Daeng Masabbi menguraikan.
Untuk itu, dia mengimbau umat Islam di Batam dan Kepri untuk melangsungkan Idul Fitri harus mengikuti Arab Saudi. Sebab Madinah dan Makkah itu sendiri merupakan kiblat (pijakan) yang tidak bisa ditawar lagi. Tetapi jika umat Islam masih 'ngeyel', maka dia berlepas tangan. Dalam hal ini, jika Pemerintah salah menetapkan Idul Fitri, maka Pemerintahlah yang harus memikul dosanya.
Minggu, 21 Agustus 2011
Lima Keutamaan Romadlhon
Oleh : Ustad Jefri Al Buchori/Tribun News
Mengenai keutaman saat Ramadan, Imam Ahmad meriwayatkan suatu hadis dari Abu Hurairah RA bahwa Nabi Muhammad SAW pernah bersabda: Pada Ramadan umatku diberi lima perkara yang tidak pernah diberikan pada umat-umat sebelumnya:
Pertama, bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada minyak kesturi.
Kedua, para malaikat selalu memintakan ampunan untuk mereka hingga waktu berbuka.
Ketiga, setiap hari Allah menghiasi surga-Nya sambil berkata, hamba-Ku yang saleh ingin melepas beban dan penderitaan yang mereka rindu untuk memasukinya.
Keempat, pada bulan ini diikatlah setan-setan yang durhaka sehingga mereka tidak leluasa mencapai apa yang dapat dicapainya pada bulan lainnya.
Kelima, mereka diampuni Allah pada malam yang terakhir dari bulan itu.
Lalu para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah itu malam Lailatul Qadar?" Beliau menjawab: "Tidak karena orang yang bekerja itu akan dipenuhi upahnya manakala sudah menyelesaikan pekejaannya."
Bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah SWT daripada bau minyak kesturi. Padahal, bau yang keluar dari mulut ketika perut dalam keadaan kosong merupakan bau yang tidak disenangi orang, namun di sisi Allah hal ini lebih harum dibandingkan parfum jenis apa pun.
Hal ini disebabkan bau tersebut timbul dari ketaatan beribadah kepada-Nya. Segala sesuatau yang timbul dari beribadah dan sikap menaati Allah disukai oleh-Nya dan akan diganti dengan sesuatu yang lebih baik dan lebih mulia.
Tidakkah kita lihat orang yang mati syahid karena membela agama Allah? Dia akan datang pada hari kiamat dengan luka yang mengucurkan darah dan pakaian yang berlumuran darah pula, tetapi dengan aroma harum semerbak.
Kedua, malaikat memintakan ampun bagi mereka hingga mereka berbuka, sedangkan malaikat adalah hamba-hamba Allah yang dimuliakan di sisi-Nya, tidak pernah melanggar perintah-Nya dan selalu melaksanankan apapun yang diperintahkan-Nya. Sudah sewajarnya Allah mengabulkan permohonan mereka untuk orang-orang yang bepuasa itu, yang memang sudah diizinkan oleh-Nya.
Allah SWT mengizinkan para malaikat memintakan ampunan untuk orang-orang yang beriman dari kalangan umat Islam adalah demi menghormati mereka, meningggikan sebutannya dan menampakkan keutamaan puasa mereka.
Ketiga, Allah SWT menghiasi surga-Nya setiap hari seraya berkata hamba-hamba Ku yang saleh ingin melepas beban dan penderitaannya serta mereka sangat ingin memasukimu. Allah menghiasi surga setiap hari merupakan persiapan untuk menyambut hamba-Nya yang baik dan menambah semangat mereka agar semakin berkeinginan untuk memasukinya.
Keempat, setan diikat dengan rantai dan dibelenggu sehingga mereka tidak dapat menyesatkan hamba-hamba Allah yang saleh dan tidak bisa menghalangi mereka dari kebaikan.
Kelima, Allah SWT mengampuni seluruh dosa umat Muhammad pada akhir bulan ini apabila mereka melaksanakan apa-apa yang seharusnya mereka laksanakan, baik berupa puasa maupun shalawat sebagai suatu keutamaan dari-Nya.
Rabu, 29 Juni 2011
Jumat, 17 Juni 2011
Jumat, 22 April 2011
Tips Cara Mudah, Cepat dan Murah Mendapatkan Hidayah Dari Allah SWT
Bagi anda yang mengalami mendapatkan hidayah dari Allah SWT maka ada banyak cara yang bisa anda lakukan untuk mendapatkannya secara mudah, cepat dan murah serta yang pasti dapat dilakukan oleh semua orang yang serius menginginkan hidayah Allah SWT. Bentuk Hidayah baik itu kesadaran, petunjuk, pemahaman, penemuan, dan lain sebagainya sangat diinginkan oleh orang-orang yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT.
- Membaca dan mempelajari Al-Qur'an
- Membaca dan mempelajari Hadits
- Ikut pengajian atau majelis taklim yang lurus (bukan alisan sesat)
- Rajin menggali dan mempelajari ilmu agama dari berbagai sumber
- Memikirkan bukti-bukti kebesaran Allah SWT yang ada di langit dan di bumi
- Dan masih banyak lagi yang lainnya
Yang pasti semua itu harus dilandari oleh keseriusan yang tinggi dalam mendapatkannya. Tidak bisa atas dasar terpaksa, pura-pura, dijanjikan diberikan sesuatu oleh orang lain, ingin gaya (riya), dan lain-lain. Selamat berburu hidayah Allah SWT